A. BATERAI
- Baterai adalah sebuah alat yang dapat menyimpan arus listrik dalam bentuk kimia yang dibutuhkan pada kendaraan.
Ada dua jenis baterai, yaitu :
a.
Baterai
kering.
b.
Baterai
basah.
Fungsi baterai secara umum adalah sebagai
sumber energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka
fungsi baterai adalah :
1)
Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan
asessoris, penerangan, dsb.
2)
Saat starter untuk menghidupkan sistem starter.
3)
Saat mesin hidup sebagai stabilizer suplai listrik pada
kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.
- Baterai pada kendaraan (mobil) umumnya bertegangan 12 volt. Baterai 12 volt terdiri dari enam sel yang masing – masing sel bertegangan 2 volt dan dihubungkan secara serie untuk setiap blok sel guna memperbesar tegangan.
Setiap sel
terdiri dari beberapa plat positif dan plat negatif. Kedua plat tersebut
dipisahkan oleh separator agar tidak terjadi hubungan langsung (hubungan
singkat). Dalam setiap sel baterai jumlah plat negatif lebih satu jika
dibandingkan dengan plat positif.
- Elektrolit Baterai merupakan campuran antara air suling (H20) dengan asam sulfat (S04), komposisi campuran adalah 64% H2Odan 36% SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270.
- Kotak baterai adalah wadahyang menampung elektrolit dan elemen baterai. Ruangan di dalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level, sebagai indicator jumlah elektrolit.
- Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit.Sumbat ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hydrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali kebawah.
- Besaran untuk menyatakan jumlah muatan listrik yang terkandung dalam baterai disebut kapasitas.
Kapasitas
suatu baterai diukur dalam suatu Amper Hour (AH / Amper Jam). Besar kecilnya sebuah
baterai dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain :
a. Jumlah plat dalam setiap sel
b. Luas penampang plat sel yang berhubungan
dengan elektrolit
c. Massa sel/plat yang aktif bereaksi
Dari factor tersebut di atas, dapat
dipahami bahwa besar kecilnya kapasitas sebuah baterai, sekaligus menentukan
ukuran suatu baterai.
Kapasitas barerai secara matematika dapat
ditulis :
Kapasitas
= Arus X waktu ( A X Jam/AH) atau Q=I X t
Ket : Q
= Muatan listrik (Kapasitas)
I = Kuat arus listrik t=Waktu(satuan jam)
|
- Pengukuran dengan hydrometer
Kondisi
isian baterai
|
B.
J. Elektrolit ( < = Kg/I )
|
Tegangan
sel
|
Penuh
|
1,26-1,28
|
2,12
|
Sedang
|
1,24-1,25
|
|
Kosong
|
1,08-1,1
|
1,75
|
- Jika baterai dibiarkan terlalu lama tanpa diisi, maka akan terbentuk kristal-kristal sulfat yang halus. Tapi karena elektrolit tidak dapat menguap, maka berubalah kristal-kristal itu berubah menjadi kristal timbel sulfat yang kasar. Kejadian yang demikian disebut pensulfatan. Pensulfatan bisa menyebabkan pertambahan tahanan dalam dan akan menghalang-halangi reaksi kimia dalam baterai. Jika dalam keadaan pensulfatan ini baterai diisi dengan arus, maka baterai menjadi panas dan tegangan tiba-tiba naik secara tajam.
- Sesuai dengan tujuan perawatan, perawatan baterai bertujuan untuk memperoleh umur atau masa penggunaan baterai yang lebih lama. Terdapat 3 hal yang sering dilakukan terkait dengan baterai, ketiga hal tersebut adalah :
1. Melepas baterai untuk tujuan perawatan,
penggantian elektrolit, mengganti baterai dan melakukan perbaikan kendaraan
yang perlu melepas baterai.
2. Mengganti baterai dengan baterai baru.
3. Melakukan bantuan starter akibat energy
yang disimpan pada baterai tidak cukup untuk melakukan starter.
- Asam sulfat, merupakan bahan elektrolit aktif pada baterai, yang bersifat sangat korosif/merusak. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada semua bahan yang dikenainya. Ini akan menyebabkan keracunan atau luka bakar yang serius bila terkena kulit, dapat juga menyebabkan kebutaan bila mengenai mata.
- 3 kelompok pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering dilakukan, yaitu :
1) Pemeriksaan Visual
2) Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran
3) Pengujian Beban
v
Pemeriksaan visual baterai meliputi :
1. Kotak baterai :
Kotak
baterai sering mengalami kerusakan yang dapat didentifikasi secara visual , jenis kerusakan kotak baterai antara
lain : kotak retak akibat benturan, mengembang akibat over charging, bocor
akibat keretakan atau mengembang.
2. Sel-sel baterai :
Sel baterai
sering mengalami gangguan yaitu sel yang mengembang akibat over charging maupun mengkristal dan sel rontok karena getaran,
kualitas yang kurang baik maupun usia baterai.
3. Terminal baterai dan konektor kabel :
Terminal
baterai dan konektor merupakan bagian baterai yang sering mengalami kerusakan,
bentuk kerusakan paling banyak adalah korosi yang disebabkan oleh uap
elektrolit baterai maupun panas akibat konektor
kendor atau kotor.
4. Jumlah elektrolit
Jumlah
elektrolit perlu diperiksa secara periodic . Bila pengisian berlebihan
(over charging) maka elektrolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan.
Pemeriksaan jumlah elektrolit dapat dilakukan dengan cepat karena kotak dibuat dari plastic yang tembus pandang. Jumlah elektrolit harus
berada diantara garis upper level dan lower level.
5. Kabel Baterai
Kabel
baterai dialiri arus yang sangat besar, saat mesin distarter besar arus dapat
mencapai 250 – 500 A, tergantung dari
daya motor starter, dengan arus sebesar itu kabel akan panas. Panas pada kabel
menyebabkan elastisitas kabel menurun,
isolator muda pecah dan terkupas, hal ini terjadi terutama pada isolator
dekat dengan terminal baterai.
6. Pemegang baterai
Pemegang
baterai harus dapat mengikat baterai dengan kuat agar goncangan baterai dapat
dihindari, sehingga usia baterai dapat lebih lama. Gangguan pada pemegang
baterai antara lain kendor akibat mur pengikat karat untuk itu lindungi mur
dengan mengpleskan vaselin/grease.
- Pengisian lambat ialah pengisian dengan kecepatan rendah untuk waktu yang lama sehingga terisi penuh. Besar arus pengisian (Charge Rate) untuk pengisian lambat adalah maksimum 10% dari angka kapasitasnya. Sedangkan waktu (lamanya) pengisian, dpt ditentukan dengan rumus :
Ah
h = X ( 1,2 sampai 1,5)
A
|
Dimana : h = lamanya pengisian
Ah = Kondisi
pengeluaran Kapasitas
A
= Besar arus pengisian
- Pengisian cepat umumnya digunakan bila waktu pengisian yang dibutuhkan sangat singkat.
Namun pengisian secara singkat dapat
memperpendek umur baterai karena menggunakan arus pengisian yang besar sehingga
dapat menaikkan suhu elektrolit dan akibatnya dapat merusak sel-sel pada
baterai. Waktu (lamanya) pengisian untuk pengisian cepat biasanya dibatasi
antara 0,5 sampai 1 jam, sedangkan besar arus pengisian dapt ditentukan dengan
rumus :
Ah
A
= X ( 1,2 sampai 1,5)
1+h
|
Dimana : A = Amper pengisian yang benar
Ah = kondisi pengeluaran
h = lamanya pengisian
- Rangkaian paralel adalah hubungan setiap terminal-terminal positif baterai dengan terminal positif baterai lainnya, demikian juga untuk terminal negatifnya. Syarat baterai yang dapat dirangkai secara paralel harus mempunyai tegangan sama. Kapasitasnya boleh sama, boleh berbeda. Bila tegangan baterai tidak sama dapat menimbulkan ledakan.
- Apabila baterai dirangkai secara seri, maka tegangan baterai tersebut akan bertambah, sejumlah tegangan baterai yang dirangkai namun kapasitasnya tetap. Karena itu baterai yang dapat dirangkai secara seri harus mempunyai kapasitas yang sama. Bila kapasitass baterai berbeda, maka dapat menyebabkan over heating pada baterai tersebut.
- Kelebihan utama pengisian dengan paralel adalah :
1) Tegangan pengisian rendah yaitu 12 V,
sehingga rancangan trafo yang digunakan lebih sederhana.
2) Tetap aman meskipun kapasitas baterai tidak
sama.
Kelemahan :
1) Tidak mampu menentukan dengan pasti berapa
besar arus yang mengalir ke tiap baterai, sehingga sulit menentukan waktu
pengisian yang tepat.
2) Arus listrik yang di alirkan merupakan arus
total pengisian, sehingga arusnya yang mengalir cukup besar sehingga kabel
maupun klem buaya untuk pengisian.
- Kelebihan rangkaian seri :
1) Mampu menentukan dengan pati berapa besar
arus yang mengalir ketiap baterai, sehingga dapat menentukan waktu pengisian
dengan tepat
2) Arus listrik yang dialirkan besarnya sama
untuk semua baterai, sehingga mudah ditentukan waktu pengisianya
3) Besar arus pengisian normal berdasarkan
kapasitas baterai yang paling kecil, sehingga arus pengisian kecil dan kabel
maupun klem buaya yang digunakan untuk pengisian dapat dengan ukuran lebih
kecil.
Kelemahan :
1) Tegangan pengisian merupakan total tegangan
baterai yang diisi, misal 4 baterai 12V, berarti tegangan pengisiaan sebesar 48
V.
2) Tidak tepat digunakan untuk baterai yang
kapasitasnya bervariasi, sebab harus mengikuti arus pengisian baterai yang
kapasitas kecil, sehingga untuk baterai yang kapasitasnya besar waktu pengisian
terlalu lama, dan bila mengikuti baterai kapasitas besar maka pada baterai yang
kapasitasnya kecil akan mengalami over charging sehingga baterai cepat rusak.
Dengan demikian metode ini kurang tepat untuk baterai dengan kapasitas yang
jauh berbedah.
- Pengisian cepat adalah pengisian dengan arus yang sangat besar. Besar pengisian tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas baterai, dengan demikian baterai 50 AH, besar arus pengisian tidak boleh melebihi 25 A.
Prosedur pengisian cepat sebenarnya
sama dengan pengisian normal, yang berbeda adalah besar arus pengisian yang
diatur sangat besar. Selain itu juga factor resiko yang jauh lebih besar,
sehingga harus dilakukan dengan ekstra hati-hati. Contoh saat pengisian normal
sumbat baterai tidak dilepas tidak menimbulkan masaalah yang serius sebab
temperature pengisian relative rendah sehingga uap elektrolit sangat kecil,
berbeda dengan pengisian cepat dimana arus yang besar menyebabkan temperature
elektrolit sangat tinggi sehingga penguapan sangat besar, bila sumbat tidak dilepas kotak
baterai dapat melengkung akibat tekanan gas dalam sel baterai yang tidak mampu
keluar akibat lubang ventilasi kurang.
Pengisian cepat sering dilakukan
untuk membantu kendaraan yang mogok atau sedang dalam proses perbaikan,
sehingga baterai tidak diturunkan dari kendaraan.
B. SISTEM PENGISIAN
- Sistem pengisian pada kendaraan secara umum berfungsi sebagai pengisi kembali muatan baterai yang telah dikeluarkan guna menghidupkan mesin dan mensuplai arus listrik pada komponen-komponen lainnya.
- Pembangkit tenaga listrik pada kendaraan disebut alternator atau generator.
- Umumnya kendaraan menggunakan alternator sebagai pembangkit listrik pada kendaraan, karena memiliki beberapa keuntungan dibandingkan generator.
- Alternator membangkitkan arus bolak-balik (AC), sementara arus yang tersimpan dalam baterai adalah arus searah (DC), sehingga sebelum digunakan untuk mengisi baterai, arus AC tersebut terlebih dahulu harus diubah menjadi arus DC melalui beberapa buah deoda.
- Dilihat dari segi konstruksi dan tenaga listrik yang dihasilkan, maka alternator dan generator memiliki beberapa perbedaan yang mendasar, antara lain :
Faktor pembeda
|
Alternator
|
Generator
|
a. Kumparan pembangkit
|
Diam (stator)
|
Berputar (Angker)
|
b. Kumparan Medan
|
Berputar (rotor)
|
Diam (Stator)
|
c. Penyearah
|
Deoda
|
Komutator
|
d. Produksi arus
|
Tidak perlu diregulasi
|
Perlu diregulasi
|
- Keuntungan dan kerugian alternator
Keuntungan
|
Kerugian
|
Tidak perlu pembatas arus
|
Bila terjadi hubungan singkat dapat
merusak alternator.
|
Tahan pada putaran tinggi
|
|
Pada putaran idle, tegangan pengisian
sudah besar
|
|
Perlu sedikit tempat
|
- Keuntungan dan kerugian Generator
Keuntungan
|
Kerugian
|
Bila
terjadi hubungan singkat generator tetap aman
|
Hanya
pada putaran tinggi, generator dapat membangkitkan arus yang diperlukan
|
Membutuhkan
banyak tempat
|
- Mesin yang dapat mengubah energi mekanis menjadi energi listrik disebut generator.
v
Prinsip kerja :
·
Bila
kumparan diputar dalam medan magnet yang diam, atau
·
Medan
magnet yang diputar pada kumparan yang diam (startor)
·
Maka
akan timbul gaya geerak listrik (GGL) di sekitar belitan kawat.
- Pembangkit listrik pada alternator disebut pembangkit listrik 3 phase, yakni pembangkitan tenaga listrik dari 3 buah sumber.
- Agar pemotongan medan magnet lebih cepat dan gelombang yang dihasilkan lebih rapat sehingga arus yang keluar lebih rata, maka pada konstruksi alternator dibuat 6 pasang pol medan magnet listrik.
Ø Altenator mobil menghasilkan arus
bolak-balik 3 phase. Untuk menghasilkan arus digunakan 3 lead wire dari gaya
electromotive yang dibangkitkan oleh setiap kumparan. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka kumparan-kumparan itu perlu dilakukan penyambungan. Ada dua cara
yang sering digunakan dalam penyambungan antara lain:
a. Cara penyambungan delta (Delta connection)
b. Cara penyambungan model bintang (Y)
- Altenator menghasilkan arus bolak balik tiga phase, tetapi sistem pengisia tidak dapat menggunakan arus tersebut , kecuali jika telah dirubah menjadi arus searah. Merubah arus bolak-balik menjadi arus searah disebut”penyearahan”. Penyearahan dapat dilakukan dengan beberapa cara, tetapi altenator mobil menggunakan diode yang sederhana dan efektif. Diode hanya memungkinkan arus mengaris pada satu arah. Jika digunakan enam buah diode, arus bolak-balik tiga phase tersebut diubah menjadi arus searah dengan jalan penyearahan gelombang penuh.
- Pada altenator, besar arus listrik yang dihasilkan adalah tergantungdari kemagnetan pada rotor, sedangkan pada rotor tergantung pada arus yang mengalir ke dalam kumparan rotor.
- Secara Umum regulator berfungsi untuk :
a. Meregulasi arus yang keluar dari generator
b. Meregulasi tegangan pengisian
c. Menghubungkan arus pengisian ke baterai
saat tegangan generator lebih tinggi dari tegangan baterai
- Altenator berfungsi untuk merubah energi mekanik dari mesin menjadi energi listrik. Energi mekanik dari mesin diterima melalui sebuah pulley yang memutarkan rotor dan membangkitkan arus bolak-balik tiga phase pada stator.
- Bagian-bagian alternator antara lain :
ü
Pulley
|
ü
Rotor
|
ü
Rear
frame
|
ü
Fan
|
ü
Stator
|
|
ü
Spacer
|
ü
Brush
|
|
ü
Front
frame
|
ü
Brush
holder
|
|
ü
bearing
|
ü
rectifier
|
- Fungsi komponen utama Alternator
1. Rotor berfungsi untuk membangkitkan medan
magnet.
2. Stator berfungsi untuk membangkitkan arus
listrik bolak-balik.
3. Diede berfungsi untuk menyearahkan arus
bolak-balik tiga phase dan mencegah terjadinya arus balik.
4. Rumah alternator berfungsi sebagai tempat
dudukan rotor berputar di dalam stator dengan celah sekecil mungkin.
5. Kipas pendingin berfungsi mendinginkan
diode.
6. Roda pully berfungsi memindahkan putaran
dari motor ke rotor, menentukan perbandingan putaran motor dengan putaran
alternator.
- Cara kerja sistem pengisian.
Tenaga yang
diperlukan rotor alternator untuk membentuk garis gaya magnet dialirkan dari
terminal f. besar tenaga tersebut diatur oleh regulator sesuai dengan tegangan
pada terminal B. arus yang dihasilkan pada stator alternator akan dialirkan
melalui terminal B, dan menyala bila tegangan terminal N kurang dari ketentuan.
1) Cara kerja saat kunci kontak ON dan mesin
mati.
Bila kunci
kontak diputar ke ON, maka arus field dari baterai akan mengalir ke rotor dan
merangsang rotor coil, pada saat yang sama, arus baterai juga akan mengalir ke
lampu pengisian sehingga lampu akan menyala (ON).
2) Cara kerja saat mesin hidup, kecepatan
rendah sampai sedang.
Setelah mesin
hidup dan rotor berputar, pada stator coil akan timbul tegangan dan tegangan
sentral dialirkan ke voltage relay sehingga lampu charge akan padam. Pada saat
yang sama, tegangan output bekerja pada voltage regulator. Arus medan (arus
field) yang ke rotor dikontrol dan disesuaikan dengan tegangan yang dikeluarkan
yang dikeluarkan terminal B, yang bereaksi pada voltage regulator. Jadi
tergantung pada kondisi plo arus field akan mengalir atau tidak melalui
resistor.
3) Cara kerja saat mesin hidup pada kecepatan
sedang – tinggi.
Bila putaran
mesin bertambah, voltage yang dihasilkan oleh kumparan stator naik, dan gaya
tarik dari kemagnetan kumparan voltage regulator menjadi lebih kuat. Dengan gaya
tarik yang kuat, arus medan yang mengalir ke rotor coil akan mengalir
terputus-putus.
- Keselamatan kerja merangkai sistem pengisian :
F Berhati-hatilah terhadap polaritas baterai.
Pastikan bahwa penyambungan baterai tidak terbalik.
F Karena tegangan baterai selalu berada pada
terminal B baterai, maka terminal B baterai tidak boleh terhubung dengan massa.
F Jangan menghidupkan mesin saat terminal B
alternator terlepas karena saat itu tidak terdapat pengatur tegangan, sehingga
tegangan pada terminal N (netral) dapat naik dan kumparan relay terbakar.
F Terminal F dan terminal IG tidak boleh
terbalik, apapun alasannya karena hal tersebut dapat menyebabkan rangkaian
terbakar.
- Petunjuk merangkai sistem pengisian :
Æ Hubungkan terminal-terminal pada regulator
dengan tepat sesuai petunjuk instruktur.
Æ Sebelum menghidupkan mesin periksakan
rangkaian pada instruktur.
Æ Pada saat kunci kontak ON dan mesin belum
dihidupkan, lampu control harus menyala.
Æ Saat mesin dihidupkan lampu control harus
padam.
Æ Setelah rangkaian dianggap betul oleh
instruktur, maka mesin dapat dihidupkan.
Æ Perhatikan penunjukan pada Ammeter dan
Voltmeter
Æ Ampere Standart : kurang dari 10 A
Æ Tegangan Standart : 13,8 – 14,8 V pada suhu 250 C (770
F)
Bila
hasil pembacaan tidak sesuai standar, stel atau ganti regulator.
C. MOTOR STARTER
- Motor starter tipe konvensional, bila dilihat dari segi konstruksi terdiri dari tiga bagian besar yakni :
a. Bagian yang dapat menghasilkan momen putar
(gaya putar)
b. Mekanisme pemindah tenaga
c. Magnetic switch (saklar magnet)
- Komponen yang menghasilkan gaya putar antara lain :
a. Yoke dan pole core
b. Field coil
c. Armature (kumparan jangkar/Angker
d. Brush (sikat)
- Yoke berfungsi sebagai tempat menyikat pole core yang terbuat dari besi/logam berbentuk selinder dan sekaligus sebagai rumah armature. Pole core berfungsi menopang field coil dan memperkuat medan magnet yang timbul pada field coil.
- Field coil (kumparan medan) dibuat dari lempengan tembaga , agar dapat mengalirkan arus listrik yang kuat. Arus listrik yang mengalir pada kumparan medan akan menghasilkan medan magnet yang kuat pada pole core dan memperkuat garis gaya magnet. Field coil disambungkan secara seri dengan armature coil, agar arus tersebut juga mengalir ke armature coil.
- Armature tersusun dari cela armature core, armature shaft, commutator, armature coil, dan lain-lain. Armature berputar diakibatkan dari interaksi antara medan magnet yang dibangkitkan oleh field coil dan armature coil.
- Sikat (brush) yang ditekan pada segmen-segmen commutator armature oleh pegas-pegas sikat berfungsi menghantarkan arus dari field coil ke armature coil melalui segmen commutator.
- Starter Clutch (Kopling starter) berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature shaft ke roda penerus dan mencegah berpindahnya tenaga gerak mesin ke starter apabila mesin telah hidup akibat putaran mesin melampaui putaran armature.
Konstruksi
starter clutch terdiri dari beberapa bagian, antara lain pinion, clutch roller,
screw spline, inner dan outer. Untuk mempermudah perpindahan clutch atau pinion
saat pinion akan berkaitan/lepas dari roda penerus, maka dibuat alur spiral di
bagian dalam yang berkaitan dengan spiral spline pada ujung poros engkol.
- Cara kerja kopling starter
a. Pada saat menghidupkan starter
Armature yang berputar akan memaksa clutch
housing (rumah kopling) yang beralur untuk berputar lebih cepat daripada inner
race yang disatukan dengan pinion gear. Clutch roller akan menggelinding ke
arah yang sempit antara clutch housing dengan inner race, sehingga roller akan
memindahkan momen dari clutch housing ke inner race selanjutnya ke pinion gear.
b. Pada saat motor mulai hidup
Bila mesin telah hidup momennya akan
memaksa inner race akan berputar jauh lebih cepat dari clutch housing, akibatnya
clutch roller akan menggelinding akan mendorong mencegah perpindahan momen
mesin dari pinion gear ke motor sterter.
- Magnetic switch (kontak selenoit) terdiri dari hold-in coil, pull-in coil, return spring, plunyer dan komponen lainnya. Magnetic switch bekerja karena gaya magnet yang dibangkitkan di dalam kumparan dan mempunyai dua fungsi sebagai sebagai berikut :
1) Mendorong pinion gear sehingga berkaitan
dengan ring gear
2) Bekerja sebagai main switch atau relai yang
memungkinkan arus yang besar dari baterai mengalir ke motor starter.
- Armature breanke (rem angker) berfungsi menghentikan dengan segera putaran angker untuk memungkinkan dapat distart lagi secepat mungkin. Gesekan pengerengan terjadi pada plat pemegang sikat dengan ujung komutator dan plat pengunci dengan pegas rem.
- Cara kerja motor starter type konvensional :
1. Kunci kontak pada posisi “START”
Bila kunci kontrak diputar pada posisi
“start”, terminal 50 akan mengalirkan arus listrik dari baterai ke hold-in dan
pull-in coil. Dari pull-in coil kemudian arus mengalir ke field coil dan
armature melalui terminal C. saat itu arus yang mengalir kecil, sehingga
putaran motor lambat. Pada saat yang sama medan magnit yang dibangkitkan oleh
hold-in dan pull-in coil menarik plunyer ke kanan melawan pegas pengembali.
Gerakan ini menyebabkan pinion gear terdorong ke kiri dan berkaitan dengan ring
gear. Kecepatan putar motor yang lambat akan membuat perkaitan gigi menjadi
lembut. Alur spiral membantu perkaitan pinion dan ring gear menjadi lebih
lembut.
2. Pada saat pinion gear dan ring gear
berkaitan
Pada pinion gear sudah berkaitan penuh
dengan ring gear, kontak plat akan mulai menutup dan membuat main relai “ON”
dengan menghubungkan terminal 30 dan C. akibat hubungan ini, maka arus yang
mengalir ke motor menjadi besar dan menyebabkan motor berputar dengan momen
yang lebih besar. Alur spiral memperkuat perkaitan pinion gear dengan ring
gear.
3. Saat kunci kontak kembali pada posisi “ON”
Seperti pada saat kunci kontak pada posisi
start, ini akan membangkitkan medan magnet yang menarik plunyer. Pada pull-in
coil arus mengalir dengan arah yang berlawanan dan membangkitkan medan magnet
yang akan mengembalikan plunyer ke posisi semula.
Medan magnet yang terjadi pada kedua
kumparan tersebut akan saling meniadakan, sehingga plunyer akan tertarik mundur
kembali oleh pegas pembalik. Dengan demikian maka arus besar yang diberikan ke
motor akan terputus dan bersamaan dengan itu pula plunyer akan memutuskan
hubungan pinion gear dengan ring gear.
- Komponen-komponen motor starter type konvensional :
¶
Ring
cover
¶
Lock
plate
¶
Spring
¶
Rubber
¶
Through
bolt
¶
Commutator
end frame
¶
Brush
holder
¶
Field
frame
¶
Armature
¶
Starter
clutch
¶
Stop
collar
¶
Snap
ring
¶
Magnetic
switch
¶
Drive
lever
¶
Drive
housing
- urutan pembongkaran motor starter :
1. lepaskan end frame
a) lepaskan sekerup dan bearing cover
b) dengan menggunakan thickness gauge, periksa
celah dorong armature shaft antara lock plate dengan end frame.
Celah dorong
: 0,05 – 0,60 mm (0,0020 – 0,0236 In)
Pastikan
untuk melakukan pengukuran ini kembali setelah selesai merakit.
2. Lepaskan starter clutch
a) Dengan menggunakan obeng, dorong stop
collar masuk (mengarah ke dalam).
b) Dengan menggunakan obeng, lepaskan snap
ring.
c) Lepaskan stop collar dari armature shaft.
- Pengukuran
1.
Periksa
bahwa komotator tidak berhubungan dengan massa.
- Alat : Avometer
- SOP : Bila terdapat hubungan, gantilah
atmaturenya
2. Periksa komutator dari kemungkinan sirkuit
yang terbuka.
- Alat : Avometer
- SOP : Bila ada segmen yang tidak
berhubungan gantilah armaturenya
3. Periksa RunOut komutator.
- Alat : DTI
- SOP : 0,4
4. Ukur diameter komutator.
- Alat : mistar geser
- SOP : 27 mm – 28 mm
5. Periksa permukaan armature.
- Alat :
- SOP : Bila gergaji besi bergetar maka
gantilah armaturenya
6. Periksa field coil dari kemungkinan sirkuit
yang terbuka.
- Alat : Avometer
- SOP : Bila tidak ada hubungan gantilah
field framenya.
7. Ukur panjang sikat.
- Alat : Mistar geser
- SOP : 10 – 16 mm
8. Periksa sikat positif dan negative.
- Alat : Avometer
- SOP : Jika terdapat hubungan atau ganti
brush holdernya
9. Periksa bahwa field coil tidak berhubungan
dengan massa.
- Alat : Avometer
- SOP : Bila tidak ada hubungan gantilah
field framenya
10. Periksa plunyer
Tekan
plunyer kedalam dan lepaskan.
Bila plunyer cepat kembali plunyer dalam
keadaan baik.
11. Periksa kopling
Putar pinion
searah jarum jam, dan periksa bahwa dia berputar dengan lembut, sebaliknya
putar pinion berlawanan jarum jam dan periksa kembali bahwa dia harus terkunci.
12. Lakukan test sirkuit terbuka pull-in coil
atau hubungan terminal 50 dan terminal C
- Alat :
Avometer
- SOP : Bila
tidak ada hubungan gantilah magnetic switch
13. Lakukan test sirkuit terbuka Hold-in coil.
- Alat :
Avometer
- SOP : Bila
tidak ada hubungan gantilah magnetic switch
- Urutan pemasangan motor starter :
1. Pasang starter clutch pada armature
Pasang stop collar yang baru pada armature
kemudian dorong snap ring dengan menggunakan kunci socket.
2. Pasang brush pada armature
Dorong setiap sikat dengan menggunakan
obeng kemudian masukkan ke komutator armaturenya.
3. Pasang armature end frame
Pasang end frame kemudian masukkan spring
lock plate setelah itu pasang bearing cover.
Emperor Casino | Shooting Casino | The Ultimate Online
BalasHapusWith a focus on creating world-class casino games, our award winning gaming experience is not only in หาเงินออนไลน์ the 카지노사이트 business but also in the 제왕 카지노 home of online casinos.
Best 7 Casinos in Harrah's Cherokee, NC - Mapyro
BalasHapus7 Casinos and Hotels near Harrah's Cherokee, 광주광역 출장마사지 NC · 1. Harrah's Cherokee Casino 상주 출장안마 Resort · 2. Harrah's Cherokee Casino 경상북도 출장마사지 Resort · 3. Wildhorse 부천 출장안마 Inn & Suites by Wyndham 거제 출장마사지 Cherokee.